Faktualpost.Com – Jakarta, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara(PKN),Anas Urbaningrum,menyindir mantan Petingginya di Partai Demokrat,Susilo Bambang Yudhoyono,dalam pidato penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa PKN di hadapan para kadernya,Sabtu(15/7/2023).
Mulanya Anas berpesan Kepada Para Kader PKN agar menjauhi sifat Zalim seandainya terpilih menjadi pemimpin serta tidak menyalahgunakan kekuasaan yang di miliki.
“Tidak boleh menggunakan dan memperalat kekuasaannya dan kewenangannya untuk mencelakai pihak lain,untuk menindas pihak lain,menyingkirkan pihak lain,”kata Anas di Hotel Sahid Jaya,Sabtu malam.
“Fungsi kekuasaan bukan itu,tapi menggerakan Energi untuk kebaikan,”lanjutnya.
Ia kemudian menunjuk beberapa petinggi partainya,seperti Gede Pasek Suardika hingga Srimulyono, sebagai Orang-orang yang kemungkinan menjadi Pemimpin Kelak.
“Jika di Percaya menjadi pemimpin,Saya berharap Jangan Pernah Pidato dari Jeddah,” Ungkap Anas
“Itu misalnya, Karena itu bukan Pidato tapi Ekspresi Kezaliman.itu contoh,contoh,” Ujarnya di Sambut riuh Sorak Sorai Kader PKN.
Pidato dari Jeddah itu merujuk pada pidato SBY yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Pada 4 januari 2013,ia mengatakan setelah kunjungan Kenegaraan ia akan melakukan Ibadah Umrah.Doa khusus akan di Panjatkan meminta petunjuk terkait kisruh partai Demokrat yang menyeret nama Anas cs, kala itu.
Dalam pidato Lanjutannya Anas menyampaikan pemimpin itu harus adil dan tidak boleh “ngamukan dari belakang” setelah kompetisi perebutan kekuasaan yang keras bahkan kasar.
Pemimpin,menurutnya tidak bisa menggunakan kekuasaannya untuk mengintervensi hasil Kompetisi yang tak menguntungkan dirinya dan Kelompoknya tetapi harus menunggu pertarungan berikutnya di gelar.tandasnya(red)