Faktualpost.com – Kepala Kampung Sendang Baru di ruangan Terbuka mengadakan dialog Kebangsaan, Menghadirkan narasumber Pendiri Negara Islam Indonesia(NII) Crisis Center Ken Setiawan dengan mengusung Tema “Dialog Menjaga Keutuhan Bangsa” bersama Masyarakat Sendang Baru Kecamatan Sendang Agung,Kabupaten Lampung Tengah Senin Malam(17/7/2023)
Turut Hadir Sebagai Narasumber tentang Keagamaan, KH.Aceng Arifin Unsur TNI,POLRI, Forkopincam, KUA ,Organisasi Keagamaan Nahdlatul Ulama, Muhamadiyah, serta Komunitas Masyarakat yang ada di Sendang Baru.
Ken Setiawan Mengatakan, Masyarakat kususnya di Lampung harus meningkatkan Kewaspadaannya terhadap Virus virus Radikalisme.
“Semua ini Menjadi Kewaspadaan bagi Masyarakat untuk Terus melakukan Sosialisasi pencegahan agar selalu waspada setiap saat, serta menanamkan Nilai Nilai Pancasila di Masyarakat,” Ujarnya
Ia Menambahkan Masyarakat juga harus memahami Kalau Radikalisme itu Fakta dan Bukan Stigmatisasi.
“Bahkan Mereka kini bisa jadi sudah ada di sekitar kita, Karena saat ini mereka menyembunyikan jati dirinya,Pandai berbaur dengan masyarakat pada umumnya,”
Sehingga Tidak Mudah Teridentifikasi oleh Masyarakat, “Lebih Baik Mencegah dari Pada menangkap Pelaku Radikalisme yang naik level menjadi teroris,” kata Ken
Kakam Sendang Baru, Basyar dalam sambutannya Mengklarifikasi “Bahwa Sendang Baru hanya menjadi perlintasan jalur teroris Karena saat Penangkapan tersebut, dan Sempat terjadi aksi baku Tembak antara teroris dengan Polisi, itu bukan wilayah Sendang Baru Tetapi masuk Wilayah Kabupaten Pringsewu, seperti informasi yang di beritakan santer di media online,” tegasnya
Di Lanjutkan Narasumber KH.Aceng Arifin di dalam pemaparannya mengatakan, Bahwa sebagai Warga Negara Indonesia Wajib Hukumnya Menjaga Indonesia, Dan Pancasila sudah Final, Karena Tidak Bertentangan dengan Syariat Islam.
Di Ahir Acara Do’a di Pimpin Oleh Kepala KUA Sendang Agung, Dan Dalam Penutupan Acara Masyarakat di ajak Bersama sama Mengucapkan Ikrar, “Bahwa Masyarakat Sendang Baru Menolak Keras Radikalisme dan Terorisme NKRI Harga Mati.(red)